Ada beberapa kondisi dimana ibu Menyusui tak dapat memberikan ASI Exslusif kepada buah hatinya, entah karena tuntutan perkerjaan, aktivitas di luar rumah, ataupun yang lainnya.
Memerah ASI pun kini menjadi pilihan banyak Ibu Muda agar asupan gizi bayi tetap terpenuhi daripada memberikan susu Formula.
Namun media Penyimpanan ASI harus selalu diperhatikan karena Tempat penyimpanan ASI sangat mempengaruhi kualitas ASI itu sendiri. Pastikan agar kandungan gizi yang terdapat pada ASI dapat terjaga dengan baik.
Ada banyak pilihan tempat untuk menyimpan ASI setelah di perah, seperti Botol Kaca, Botol Plastik ataupun kemasan khusus untuk ASI yang banyak beredar di pasaran.
Cara Penyimpanan ASI yang Baik
Proses penyimpanan ASI perah yang tidak benar mungkin akan menghilangkan beberapa Zat yang terkandung pada ASI.
Umumnya, ASI dapat di simpan pada Suhu ruangan bila langsung digunakan dalam waktu kurang dari 5 jam. Namun jika lebih dari itu, ASI harus di simpan pada suhu yang lebih dingin agar ASI layak di konsumsi.
1. Gunakan Botol Kaca untuk Menyimpan ASI Perah
Penyimpanan Botol kaca memang lebih baik dibandingkan Botol Plastik, karena lebih steril dan sehingga dapat menjaga kualitas ASI.
Botol kaca dapat dipakai berulang kali menjadikannya lebih ramah lingkungan. Selain itu, botol kaca sudah pasti bebas BPA dan dapat di sterilisasi dengan di Rendam dengan air panas untuk menghilangkan Bakteri dan Kuman setelah digunakan.
2. Perhatikan Waktu Penyimpanan ASI
ASI yang sudah di perah ada baiknya untuk segera di gunakan, namun jika terpaksa Menyimpannya, perhatikan juga waktu penyimpanan.
ASI dapat disimpan pada Kulkas hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Berikut Suhu yang tepat untuk penyimpanan ASI yang harus diketahui:
· ASI dapat digunakan setelah 3-4 jam pada suhu ruangan 25 derajat Celsius
· ASI bisa digunakan hingga 24 jam jika di simpan pada Kantung Es (Ice Pack)
· ASI dapat digunakan hingga 5 hari pada Kulkas dengan suhu 4 derajat Celcius.
· ASI dapat digunakan sampai 6 bulan di dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celcius.
3. Selalu Jaga Jaga Kebersihan Botol yang Digunakan
Menjaga kebersihan botol yang digunakan merupakan hal mutlak yang harus di lakukan. Lakukan sterilisasi dengan cara merendam botol yang baru digunakan dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.
Hal ini penting untuk membunuh bakteri dan kuman yang terdapat pada botol setelah digunakan. Jangan lupa cuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah memerah ASI.
4. Jika ASI di bekukan, Perhatikan Cara Pencairannya
ASI perah yang sudah beku membutuhkan perlakukan khusus Ketika hendak di gunakan. Karena kemungkinan akan mengalami perubahan Warna, Bau, dan Kandungan gizi didalamnya.
ASI perah Beku dari freezer harus diletakkan terlebih dahulu pada Lemari Pendingin, kemudian taruh botol pada mangkok berisi air hangat untuk menstabilkan suhu.
Jika suhu sudah sesuai, ASI dapat diberikan kepada sang buah hati. Hindari mencairkan ASI perah yang beku menggunakan microwave karena akan membuat bintik-bintik pada botol ASI perah yang memungkinkan akan berbahaya bagi Bayi.
***
Setelah paham mengenai Cara Penyimpanan ASI yang baik, ibu menyusui harus memperhatikan ciri-ciri ASI yang sudah tidak layak konsumsi.
Selalu perhatikan tempat penyimpanan ASI agar dapat digunakan dalam waktu yang lama, sangat direkomendasikan menggunakan Botol Kaca karena memiliki penyimpanan ASI lebih baik daripada botol plastik